BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap karya tulis ilmiah (makalah,
skripsi, laporan penelitian) dan wacana tulis dinas (laporan kegiatan, laporan
tugas dinas) menerapkan aturan-aturan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD). EYD memberikan salah satu dari beberapa pedoman yang ada, yaitu penggunaan
tanda baca. Pemakaian tanda baca menjadi bahasan yang sangat penting, karena
setiap karya tulis ilmiah membutuhkan tanda baca.
Kesalahan yang sangat fatal,
apabila dalam suatu karya tulis ilmiah salah dalam memakai tanda baca. Masalah tersebut muncul akibat kurangnya memahami tanda
baca dengan baik dan benar. Namun masalah tersebut dapat dikontrol agar tidak
menjadi kesalahan yang berkelanjutan. Perlu diketahui, bahwa tanda baca dalam EYD ada beberapa
macam, antara lain: (1) tanda titik (.), (2) tanda koma (,), (3) tanda titik
koma (;), (4) tanda titik dua (:), (5) tanda hubung (-), (6) tanda tanya (?),
(7) tanda seru (!), (8) tanda kurung (( )), (9) tanda garis miring (/), (10) tanda petik (“…”).
Bahasa tulisan sebagai sebagai salah satu bentuk
wacana yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya mensyaratkan seorang penulis
untuk menguasai kaidah-kaidah bahasa, khususnya penggunaan EYD. Karena dengan
pengusaaan terhadap kaidah EYD, dapat dipastikan pesan informasi yang
disampaikan dalam tulisannya dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya (Syarif Yunus, 2012).
Banyak sekali buku, makalah, media
massa yang membahas penggunaan tanda baca dalam karya tulis ilmiah, tetapi
kurang intensif. Pembahasan mengenai tanda baca akan diperjelas, dengan
memperhatikan aturan yang ada (EYD).
Dengan mempertimbangkan kajian
tersebut, makalah ini mengkaji pengunaan tanda-tanda baca yang akan memberikan
pedoman dalam penulisan karya tulis ilmiah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang, masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut.
1) Apa pengertian tanda baca?
2) Bagaimana pemakaian tanda baca?
3) Apa akibat yang ditimbulkan jika
salah dalam memakai tanda baca?
4) Apa solusi terbaik agar tidak
ada kesalahan dalam memakai tanda baca?
1.3 Tujuan Penulisan
Keempat masalah
tersebut dibahas dalam makalah ini dengan tujuan:
1) mendeskripsikan pengertian tanda
baca;
2) menjelaskan pemakaian tanda baca;
3) mendeskripsikan akibat yang
ditimbulkan jika salah dalam memakai tanda baca;
4) mendeskripsikan solusi terbaik
agar tidak ada kesalahan dalam memakai tanda baca.
Bab II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tanda Baca
Tanda baca menurut Ensiklopedi
Wikepedia, dipahami sebagai berikut.
Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan
dengan suara atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda
yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
Tanda
baca menjadi sangat penting, karena dengan memperhatikan tanda baca dalam suatu
aturan yang disepakati yaitu (EYD) memberikan peniliaian tersendiri terhadap
hasil karya tulis ilmiah itu sendiri. Kesalahan pemakaian tanda baca dalam penulisan
suatu kata akan berdampak terhadap arti kata itu sendiri.
2.2 Pemakaian Tanda
Baca
Pemakaian tanda baca bersangkutan
dengan (1) tanda baca apa yang tepat dipilih dalam menuliskan kalimat atau
karangan dalam bahasa Indonesia dan (2) bagaimana cara menuliskan tanda baca
tersebut (rapat ataukah renggang/spasi). EYD memberikan salah satu pedoman dalam
hal penggunaan tanda baca, tanda baca yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah (1) tanda titik (.),
(2) tanda koma (,), (3) tanda titik koma (;), (4) tanda titik dua (:), (5)
tanda hubung (-), (6) tanda tanya (?), (7) tanda seru (!), (8) tanda kurung ((…)), (9) tanda garis miring (/), (10) tanda petik (“…”). Serta tanda baca yang mempunyai arti khusus yang menjadi
pedoman untuk kita bersama.
2.2.1 Tanda titik (.)
Tanda titik dalam pemakaiannya ada
beberapa macam, 3 diantaranya yaitu.
1) Pemakaian tanda titik
pada akhir kalimat. Perhatikan contoh berikut!
a) 1
Ibu pergi ke Surabaya esok hari. SALAH
2 Ibu
pergi ke Surabaya esok hari. BENAR
Perhatikan perbedaan (a1)
dengan (a2). Yang benar (Langsung tanda titik akhir kalimat tanpa spasi)
seperti (a2).
1) Tanda titik pada
akhir singkatan nama orang, misal: Mas Ageng Prastiyo, perhatikan contoh penyingkatanyya
berikut.
a) 1 M. A. P. SALAH
2 M.
Ageng P. BENAR
Perhatikan perbedaan (a1)
dengan (a2). Penyingkatan nama tidak boleh seluruhnya, sebagian saja karena
agar mudah dimengerti seperti pada (a2).
1) Tanda titik pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan
sapaan. Perhatikan contoh berikut.
a) 1 Prof Ageng
Prastiyo SALAH
2 Prof.
Ageng Prastiyo BENAR
Perhatikan perbedaan
(a1) dengan (a2), Prof tanpa diikuti titik akan menjadi bagian dari nama bukan gelar
seperti (a1), dan akan menjadi salah. Jika diikuti dengan titik orang akan
tahu, kalau itu gelar Profesor, dengan
disingkat seperti (a2).
2.2.2 Tanda Koma (,)
Tanda koma dalam pemakaiannya ada
beberapa macam, satu diantaranya yaitu.
1) Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu
perincian. Perhatikan
contoh berikut!
a) 1
Kelompok satu terdiri dari Ageng,Jupri,dan Adek. SALAH
2 Kelompok satu terdiri dari Ageng, Jupri, dan
Adek. BENAR
Perhatikan perbedaan
(a1) dengan(a2). Yang benar setelah kata langsung koma, setelah koma diberi 1
spasi lalu berlanjut kata selanjutnya
seperti (a2).
2.2.3 Titik Koma (;)
Tanda titik koma dalam pemakaiannya ada beberapa macam,
satu diantaranya yaitu.
1) Titik koma dipakai
untuk memisahkan bagian-bagian kalimat setara. Perhatikan contoh berikut!
a) 1 Hari sudah malam ; Jupri belum pulang juga. SALAH
2 Hari sudah malam; Jupri belum pulang juga. BENAR
Perhatikan
perbedaan (a1) dengan (a2). Yang benar setelah kata langsung tanda titik dua
tanpa spasi, setelah itu 1 spasi lalu berlanjut kata selanjutnya seperti (a2).
2.2.4 Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dalam pemakaiannya ada beberapa macam,
satu diantaranya yaitu.
1)
Tanda titik dua dipakai
pada akhir pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian. Perhatika contoh berikut!
a) 1
Anto disuruh bapak
membeli barang-barang seperti : kayu, paku dan palu. SALAH
2 Antoh
disuruh bapak membeli barang-barang seperti: kayu, paku, dan palu. BENAR
Perhatikan
perbedaan (a1) dan (a2). Tanda titik dua yang benar dalam penulisannya adalah
seperti pada (a2).
2.2.5 Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dalam pemakainnya
ada beberapa macam, satu diantaranya yaitu.
1) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa
Indonesia dengan unsur bahasa Asing. Perhatikan contoh berikut!
a) 1 diekspor SALAH
2 di-ekspor BENAR
Perhatikan perbedaan
(a1) dengan (a2). Penulisan yang benar pada (a2).
2.2.6 Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dalam
pemakaianny ada beberapa macam, dua diantaranya yaitu.
1) Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Perhatikan contoh berikut!
a) 1
Bagaimana pendapat anda tentang makalah ini ? SALAH
2 Bagaimana
pendapat anda tentang makalah ini? BENAR
Perhatikan
perbedaan (a1) dengan (a2). Penulisan pada (a1) akhir kalimat tanda tanya
muncul setelah adanya spasi/renggang, hal ini tidak diperkenankan karena tidak
sesuai aturan EYD. Yang benara adalah pada (a2).
1) Tanda
tanya dipakai diantara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau
kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Perhatikan contoh berikut!
a) 1 Kecepatan motor Rudi mencapai 100 km/jam. SALAH
2
Kelajuan motor Rudi mencapai 100 km/jam. BENAR
Perhatikan
Perbedaan (a1) dengan (a2). Kecepatan dalam ilmu teknik adalah besaran yang
memiliki nilai dan arah. Namun pada (a1) hanya menyertakan nilainya saja.
Jikalau demikian, maka penulisannya lebih baik pada (a2).
2.2.7 Tanda Seru (!)
Tanda seru dalam pemakaiannya ada
beberapa macam. Satu diantaranya yaitu.
1) Tanda seru dipakai
sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan perintah, atau yang
menggambarkan kesungguhan dan emosi yang kuat. Perhatikan contoh berikut!
a) 1 Cepat kamu makan ! SALAH
2
Cepat kamu makan! BENAR
Perhatikan
perbedaan (a1) dengan (a2). Penulisan yang benar seperti pada (a2) karena EYD
tidak memperbolehkan penulisan kata seperti pada (a1).
2.2.8
Tanda Kurung ((…))
Tanda kurung dalam pemakaiannya ada beberapa macam, satu diantaranya
yaitu.
1) Tanda kurung dipakai mengapit keterangan atau penjelasan.
Perhatikan contoh berikut!
a) 1
EYD SALAH
2 EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) BENAR
Perhatikan
perbedaan antara (a1) dengan (a2). Mengapa pada (a1) salah, karena tanpa
diikuti keterangan, seharusnya yang benar seperti pada (a2), agar jelas.
2.2.9 Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dalam pemakaiannya ada beberapa macam,
satu diantaranya yaitu.
1) Tanda garis miring
untuk menggantikan kata atau. Perhatikan contoh berikut!
a) 1 No. 8 / XXII / 2000 SALAH
2 No.8/XXII/2000 BENAR
Perhatikan
perbedaan (a1) dengan (a2). Pada (a1) memberikan asumsi baris baru. Pada (a2)
memberikan asumsi atau. Yang bernar adalah (a2).
2.2.10 Tanda
Petik (“…”)
Tanda petik dalam pemakaiannya ada beberapa macam, dua
diantaranya yaitu.
1) Tanda petik untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan. Kedua pasang tanda petik itu sama tinggi di sebelah atas baris.
Perhatikan contoh berikut!
a) 1
Ageng berkata, “Besok
saya akan pergi ke Untag Surabaya.” SALAH
2 Ageng berkata, “Besok saya akan pergia ke Untag Surabaya”. BENAR
Perhatikan perbedaan (a1)
dengan (a2). Pada (a1) jelas salah, peletakan tanda baca yang kurang tepat.
Yang benar adalah pada (a2).
2) Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus. Perhatikan contoh berikut!
a) 1 Penyakit Malaria
biasanya ditularkan melalui nyamuk. SALAH
2 Penyakit “Malaria” biasanya ditularkan
melalui nyamuk. BENAR
Perhatikan perbedaan (a1)
dengan (a2). Pada (a1) Malaria merupakan istilah ilmiah, jelas salah bila hanya
ditulis biasa tanpa tanda khusus yaitu tanda petik.
2.2.11 Tanda
Baca Yang Memiliki Arti Khusus
Perbedaan rapat dengan
spasi suatu tanda baca bukan sekedar soal pengetikan. Beberapa tanda memiliki
arti khusus dengan penulisan itu. Tidak percaya? Perhatikan tabel 01!
Tabel 01 Pemakaian Spasi/Rapat Tanda
Baca
DITULIS RAPAT
|
DITULIS RENGGANG/SPASI
|
||
Contoh
|
Arti
|
Contoh
|
Arti
|
1 – 48
|
Dikurangi
|
1−48
|
sampai dengan
|
1
: 200
|
Dibagi
|
1:200
|
Dibanding
|
kantor/lembaga
|
Atau
|
kantor /
lembaga
|
baris baru
|
habis. Lalu, …
|
Selesai
|
habis . Lalu, …
|
Perkalian
|
4,5
|
Desimal
|
4, 5
|
urutan/deret
|
2.3 Akibat Salah Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian tanda baca
jangan dianggap tidak penting, jikalau ada kesalahan dalam pemakaian tanda baca
akan mengakibatkan salah pengertian jika dipandang dari sisi benar maupun
baiknya suatu karya tulis ilmiah. Contoh berikut mudah-mudahan dapat membantu
kita sekalian dalam menulis karya ilmiah yang baik dan benar tentunya. Contoh:
1) Semisal dalam nama jabatan, pemakaian tandanya dicontohkan sebagai
berikut.
a) 1 Prof. Dr. H. Mas
Ageng Prastiyo, S.sos., M.si SALAH
2 Prof. DR. H. Mas Ageng Prastiyo, S.sos. M.si BENAR
b) 1 Di manakah dr.
Ageng Mkes bertugas ? SALAH
2 Di manakah Dr. Ageng M.kes. bertugas ? SALAH
3 Di manakah dr. Ageng, M.kes. bertugas? BENAR
2.4 Solusi Agar Tidak Salah Menggunakan
Tanda Baca
Ada banyak sekali tanda
baca (tanda ulang, tanda penyingkat aprostrop, tanda kurung siku, tanda
elipsis, dll.). Namun yang menjadi kajian dalam makalah ini hanya beberapa
tanda saja. Solusi terbaik agar tidak salah dalam menggunakan tanda baca adalah
berlatih dan belajar dengan sungguh-sungguh, apalah arti ilmu kalau tidak
dimanfaatkan dengan baik. Banyak referensi terlengkap yang menjadi rujukan
untuk mengetahui bermacam-macam tanda baca serta penggunaanya, salah satunya
adalah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di muka,
dapat ditarik 4 butir kesimpulan berikut.
1) Tanda
baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan dengan suara atau kata dan frasa
pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi
suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu
pembacaan.
2) Tanda baca dalam penggunaannya dapat dilihat pada bahasan di
atas, bukan soal tahu saja tapi harus dipahami lebih dalam tentang permasalahan
yang seri muncul (salah penggunaan tanda baca) dalam karya tulis ilmiah.
3) Salah
dalam menggunakan tanda baca akan menyebabkan kesalahan yang sangat fatal yang
tanpa disadari kalaupun sebelumnya belum mengetahui hal tersebut.
4) Sarana
belajar dan giat berlatih merupakan jalan keluar dari masalah yang terkadang
timbul akibat salah dalam penulisan tanda baca.
3.2 Saran
Berdasarkan
kesimpulan, diajukan saran-saran konstruktif kepada pihak-pihak sebagai
berikut.
Pertama,
pihak penulis karya tulis ilmiah yang belum memahami penggunaan tanda baca
secara baik dan benar hendaknya belajar dari fasilitas yang ada seperti media
internet atau buku, agar kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penggunaan
tanda baca dapat dicegah sedini mungkin.
Kasus di
lapangan yang muncul yaitu kurangnya perhatian para penulis karya ilmiah yang
kurang tahu mengenai seluk beluk membuat karya tulis ilmiah yang baik dan
benar. Contohnya, dalam membuat makalah, sebagian besar mungkin berpendapat
bahwa makalah harus menyertakan kata pengantar, untuk apa hal tersebut, makalah
tidak butuh kata pengantar, karena makalah adalah kertas kerja bukan seperti
buku.
DAFTAR
PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi XVI.
Jakarta: Depdiknas & Balai Pustaka.
Jupriono, D. 2012. Bahasa Indonesia dalam Karya Tulis Ilmiah.
Surabaya: Untag 1945 Surabaya.