BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program Intra Kulikuler di lingkungan
STAI Al-Masthuriyah Sukabumi dan menjadi syarat bagi mahasiswa yang akan
menyelesaikan Program serjana yang dalam pelaksanannya berbentuk pengabdian
kepada masyarakat melalu pengamalan ilmu pengetahuan keislaman dan sosial
masyrakat yang dilaksanakan oleh para mahasiswa, namun pada kesempatan kali ini
Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAI Al-Mashuriyah ikut serta dalam program pemerintah
Gubernur Jawa Barat yang bertema “Jabar Maju Bersama Kampus” maka dari itu STAI Al-Masthuriyah ikut serta
dalam program tersebut. Namun pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada kesempatan
kali ini STAI Al- Masthuriyah menyusun Tema tentang Pendidikan, yang lebih
tepatnya lagi Pendidikan Kesetaran namun
lebih konsen pada Pusat Kegiatan Belajar Masyrakat ( PKBM ).
Pendidikan
merupakan hak setiap warga Negara, maka di dalamnya mengandung makna bahwa
pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat dan warga Negara
adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga.
Karena itu, manajemen pembangunan pendidikan harus di desain dan dilaksanakan
secara terpadu dan diarahkan pada peningkatan akses pelayanan yang
seluas-luasnya bagi warga masyarakat, bermutu, efektif dan efisien dari
perspektif manajemen. Pemerintah memiliki tugas dalam memberikan pelayanan
pendidikan bagi warganya sebagai hak warga yang harus dipenuhi dalam pelayanan
pemerintahan.
Pembangunan
pendidikan merupakan salah satu bagian yang sangat fundamental untuk mendukung
upaya-upaya pembangunan di bidang lainnya. Pembangunan pendidikan dikatakan
dasar bagi pembangunan lainnya mengingat secara hakiki upaya pembangunan
pendidikan adalah untuk membangun potensi manusia yang kelak akan menjadi
pelaku pembangunan di berbagai bidang pembangunan lainnya.
Dalam pembukaan
UUD 45 disebutkan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa, ini berarti pemerintah memiliki tanggung jawab
yang sangat mendasar untuk mencerdaskan bangsanya seoptimal mungkin. Hal ini
ditegaskan lebih rinci dalam BAB XII pasal 31 yang menyebutkan bahwa : (1)
setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan (ayat 1) dan (2) setiap warga
Negara berhak mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya (ayat
2).
Permasalahan yang berkaitan dengan bidang
pendidikan di Provinsi Jawa Barat antara lain : (1) Rata rata lama sekolah;
(2) Penuntasan melek aksara latin dan
berhitung; (3) Manajemen dan Tutor Pendidikan Anak Usia Dini; (4) Penyelenggaraan
pendidikan di daerah terpencil dan tertinggal Manajemen Berbasis Sekolah; (5) program paket A/B/C.
Indeks Pembangunan
Masyarakat (IPM) Jawa Barat pada tahun 2013 berdasarkan data BPS Provinsi Jawa
Barat baru mencapai 75,03 dengan rincian Indeks Pendidikan 85,26 %, Indeks
Kesehatan 75,00 %, dan Indeks Daya Beli
64,83 %. Jika dilihat perbandingan pencapaian ketiga indeks itu menunjukkan bahwa
indeks pendidikan merupakan komponen IPM yang paling tinggi yaitu 85,26 %.
Tampak pada tabel berikut :
Tabel 1
Angka IPM Jawa Barat Tahun 2013 Per Kabupaten dan
Kota
NO
|
KABUPATEN
|
AMH
|
|
KABUPATEN
|
|
1
|
Kab. Bandung
|
75,45 %
|
2
|
Kab. Bekasi
|
74,90 %
|
3
|
Kab. Sumedang
|
74,40 %
|
4
|
Kab. Bandung Barat
|
73,95 %
|
5
|
Kab. Bogor
|
73,43 %
|
6
|
Kab. Purwakarta
|
73,38 %
|
7
|
Kab. Garut
|
73,00 %
|
8
|
Kab. Tasikmalaya
|
72,94 %
|
9
|
Kab. Ciamis
|
72,71 %
|
10
|
Kab. Karawang
|
72,65 %
|
11
|
Kab. Subang
|
72,27 %
|
12
|
Kab. Kuningan
|
72,21 %
|
13
|
Kab. Sukabumi
|
72,16 %
|
14
|
Kab. Majalengka
|
72,02 %
|
15
|
Kab. Cirebon
|
71,18 %
|
16
|
Kab. Cianjur
|
70,73 %
|
17
|
Kab. Indramayu
|
69,96 %
|
|
KOTA
|
|
18
|
Kota Depok
|
80,15 %
|
19
|
Kota Bekasi
|
77,84 %
|
20
|
Kota Cimahi
|
77,63 %
|
21
|
Kota Bandung
|
77,18 %
|
22
|
Kota Sukabumi
|
76,72 %
|
23
|
Kota Bogor
|
76,72 %
|
24
|
Kota Tasikmalaya
|
76,05 %
|
25
|
Kota Cirebon
|
75,83 %
|
26
|
Kota Banjar
|
72,76 %
|
|
IPM
Provinsi = 75,03 %
|
|
Sumber: RPJMN Provinsi Jawa
Barat,Tahun 2014
|
Dilihat dari pencapaian
IPM setiap Kabupaten/Kota terdapat 17 Kabupaten/Kota yang pencapaian IPM nya
masih dibawah rata-rata IPM Provinsi, yaitu : (1) Kab. Bogor: (2) Kab.
Sukabumi; (3) Kab. Cianjur; (4) Kab. Garut; (5) Kab. Ciamis; (6) Kab. Kuningan;
(7) Kab. Cirebon; (8) Kab. Majalengka; (9) Kab. Sumedang; (10) Kab. Indramayu; (11)
Kab. Subang; (12) Kab. Purwakarta; (13) Kab. Karawang; (14) Kab. Bekasi; (5)
Kab. Bandung Barat; (16) Kab. Tasikmalaya; dan (17) Kota Banjar.
Komponen indeks
pendidikan Jawa Barat yang meliputi angka melek huruf (AMH) dan rata-rata lama
sekolah (RLS) menunjukkan angka yang bervariasi setiap Kabupaten/ Kotanya. AMH
Jawa Barat baru mencapai 97,89 %, ini berarti terdapat 2,11 % penduduk Jawa
Barat yang masih buta aksara. Sedangkan RLS Jawa Barat baru mencapai 9,00 %,
berarti rata-rata pendidikan penduduk Jawa Barat baru mencapai kelas 3 SLTP.
Dalam
mensukseskan pendidikan tersebut bukanlah tugas monopoli pemerintah semata,
melainkan tugas pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, karena pendidikan pada
hakikatnya merupakan upaya peningkatan kesejahteraan seluruh anggota masyrakat.
Agar usaha ini berhasil seoptimal mungkin maka seluruh potensi yang ada pada
masyarakat harus digali untuk merealisir terciptanya kemajuan sosial dalam
rangka terwujudnya produktivitas kerja.
Program Kuliah
Kerja Nyata (KKN) merupakan realitas dari salah satu bentuk Tri Darma Perguruan
Tinggi yang harus dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa. Diharapkan dengan
program ini adanya konsolidasi antara pemerintah dengan masyarakat bersama
mahasiswa sehingga mahasiswa dapat mengabdikan dirinya pada masyarakat dan
dapat memberi motivasi atau dorongan terhadap masyarakat untuk menunjang
suksesnya program pemerintah setempat.
B.
Dasar
Landasan KKN
1.
Undang-undang dasar
1945
2.
Undang-undang nomor 2
tahun 1989
3.
Peraturan Pemerintah
nomor 30 tahun 1990
4.
Keputusan Menteri Agama
nomor 27, 393 dan 407 tahun 1993
5.
Pedoman KKN dari
Depertemen Pendidikan dan Budaya, Depertemen Agama dan BKS KKN Jawa Barat
C.
Tujuan
1.
Terwujudnya integrasi
dan peranserta civitas akademik STAI Al-Masthuriyah Sukabumi dalam
memecahkan berbagai masalah yang ada di masyarakat, membina serta mengembangkan
kehidupan yang ada di masyarakat.
2.
Terciptanya calon
serjana muslim sebagai penerus pembangunan yang lebih menghayati dan memahami
permasalahan-permasalahan yang kompleks yang langsung dihadapi masyarakat.
Disamping itu mahasiswa dapat belajar langsung menanggulangi permasalahan
tersebut secara pragmatis dan interdisipliner.
3.
Mambantu perintah dalam
mempercepat proses pembangunan persiapan kader-kader pembangunan perdesaan.
D.
Bidang
Garapan
1.
Bidang Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM)
a.
Melakukan pemetaan
Penduduk yang putus sekolah
b.
Mensosialisasikan PKBM
dan Pentingnnya pendidikan kepada warga, melalui majlis taklim di desa Bojong
Sawah
c.
Membentuk Kelompok
Belajar ( KOPJA) yang terdekat dengan
masyarakat
d.
Melakukan pembenahan
keadministrasian
e.
Rekrutment peserta & Tutor .
2.
Bidang Pendidikan
a.
Melakukan kerjasama
dengan lembaga pendidikan dan dinas terkait untuk memanilis biaya pendidkan .
b.
Membantu proses belajar
mengajar di sekolah PAUD
c.
Melakukan sosialisasi
pentingnnya pendidikan.
d.
Mensosialisasikan
bahayanya pergaulan bebas kepada pelajar.
e.
Melakukan pembenahan administrasi
perpustakaan
3.
Bidang Keagaman
a.
Memakmurkan mesjid
dengan di susun muazdin dan gema sholawat.
b.
Menghadiri pengajian-pengajian
c.
Membantu proses belajar
mengajar di Madrasah Diniyah dan pengajian Al-qur’an
4.
Bidang Sosial Ekonomi Kemasyarakatan (SOSEKMAS)
a.
Mengadakan JUMSIH
b.
Pelatihan
Keorganisasian
c.
Pelatihan keterampilan
Ibu Rumah Tangga dan Remaja
d.
Membuat nama gang
mesjid jami
E.
Sasaran
dan Manfaat yang Diharapkan
1.
Bagi Masyarakat
a.
Membantu masyarakat
desa dalam segi pendidikan kesataran ( PKBM) agar mampu bersaing di era modern
ini.
b.
Membantu masyarakat
desa dalam upaya mencari pemecahan masalah yang mereka hadapi
c.
Membantu masyarakat
desa dalam proses pembinaan dan pengembangan potensi dan kader masyarakat di
kalangan generasi muda dan pengembangan program latihan, yang pada intinya
membentuk usaha-usaha terarah untuk meningkatkan partisipasi generasi muda
dibidang pembangunan desa.
2. Bagi Mahasiswa
a.
Mamperdalam pengkajian
dan penghayatan mahasiswa tentang :
Ø Cara
berpikir dan bekerja interdisipliner/lintas sektor
Ø Kagunaan
hasil pendidikan bagi kehidupan masyarakat khususnya dikalangan desa
Ø Berbagai
masalah pembangunan terutama didaerah pedesaaan
b.
Mendewasakan dalam
berfikir mahasiswa untuk melaksanakan setiap pengkajian dan permasalahan yang
ada dalam masyarakat secara ilmiah praktis.
c.
Memberi pengalaman dan
keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program pembangunan masyarakat
desa, sehingga kelak apabila telah menjadi serjana sanggup berdiri dan sanggup
ditempatkan dimana saja.
d.
Mengembangkan potensi
mahasiswa untuk menjadi seorang pembaharu (inovator), pemecah masalah-masalah (
problem solver).
3.
Bagi STAI
Al-Masthuriyah Sukabumi
a.
Adanya unpan balik
sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat, sehingga dapat dijadikan
bahan penyempurnaan kurikulum STAI Al-Masthuriyah Sukabumi sesuai denagn
pembangunan dan kebutuhan masyarakat.
b.
Para pemikir memperoleh
berbagai kasus yang berharga, sehingga dapat dijadikan bahan pengembangan ilmu
pengetahuan.
c.
Mempercepat dan
meningkatkan kerjasama antara STAI Al-Masthuriyah dengan pemerintah daerah,
intansi pemerintah dan lembaga sosial.
d.
Berbagai cabang
keilmuan yang dikembangkan dilingkumgan STAI Al-Masthuriyah akan dapat dirasakan manfaatnya dalam
menggerakan dan mendorong upaya pembangunan.
F.
Stasus
Kuliah
Kerja Nyata (KKN) dilingkungan STAI Al-Masthuriyah Sukabumi merupakan program
intra kurikuler dan menjadi syarat bagi setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan
program Sarjan STAI dengan bobot kridit 4 SKS, oleh karenanya penilaian
kegiatan dan keberhasilan pelaksaan KKN dilakukan terhadap setiap peserta.
G.
Sistematika
Laporan
Dalam
penyusunan laporan akhir ini kami susun menjadi enam bab yang memuat pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
Bab
I Pendahuluan, meliputi ; Latar
Belakang, Dasar dan Laporan KKN, Tujuan KKN, Bidang Garapan, Sasaran, Manfaat
yang diharapkan, Status dan Sistematika Laporan.
Bab
II Gambaran Umum Desa Bojong Sawah,
Pokok Pikiran Meliputi ; Letak Geografis, Keadaan Penduduk, Pendidikan,
Organisasian dan Lembaga Kemasyarakatan, Analisa Situasi Umum Wilayah Desa
Bojong Sawah
Bab
III Inventarisasi Masalah
Bab
IV Program Kerja dan Pelaksaannya
Bab
V Faktor Pendukung dan Penghambat
Bab
VI Kesimpulan dan Saran-saran
Lampiran-lampiran
BAB
II
GAMBARAN
UMUM DESA
A.
Letak
Geografis
Luas Wilayah
Desa Bojongsawah ± 420.021 Ha. Secara administrasi desa ini terdiri dari 4
dusun , 13 RW, 48 RT dengan batas desa sebagai berikut :
a.
Keadaan Geografis Desa
· Sebelah
timur berbatasan dengan desa Cipurut, Kecamatan Cirenghas
· Sebelah
barat berbatasan dengan desa
Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes
· Sebelah
selatan berbatasan dengan desa Buniwangi, Kecamatan Gegerbitung
· Sebelah
utara berbatasan dengan desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja
b.
Luas Wilayah :
± 420.021 H, Terdiri Dari
· Tanah
Sawah : 221.000 Ha
· Tanah
Pekarangan : 64.500 Ha
· Tanah
Tegalan : 134.000 Ha
· Lain-lain : 21.521 H
c.
Keadaan Tofografi Desa
Secara umum keadaan topografi Desa
Bojong Sawah adalah merupakan daerah dataran tinggi.
d.
Iklim, Desa Bojong
Sawah mempunyai iklim tropis (dua musim).
B.
Keadaan
Penduduk
Jumlah penduduk
Desa Bojongsawah setiap tahunnya mengalami peningkatan dan untuk akhir tahun
2013 peningkatan penduduk dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
No
|
Nama
Desa
|
Laki
–Laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
1
|
Bojongsawah
|
3.561
|
3.479
|
7.040
|
Table 2. Jumlah penduduk tahun
2014
Ini sebagai
gambaran kepadatan penduduk pada akhir bulan Desember 2014 sehingga mempunyai
ruang lingkup luas wilayah desa 420.021 Ha dibagi oleh jumlah penduduk 6,353 jiwa, sehingga
rata-rata jiwa penduduk desa adalah 42 jiwa/Ha.
REKAPITULASI
HASIL PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2014
KABUPATEN SUKABUMI
RT : (
Jumlah RT = 48 )
RW : (
jumlah RW = 13)
DESA
: BOJONG SAWAH (
Jumlah Desa = 1)
KECAMATAN
: KEBON PEDES
A.
DATA
DEMOGRAFI DAN KB
l. KEPALA KELUARGA ( KK
)
1.
KK laki-laki :
1158
2.
KK Perempuan :
427
3.
KK Bekerja :
1386
4.
KK Tidak Bekerja :
599
5.
KK Kawin :
1576
6.
KK Tidak kawin ( janda,
duda, belum kawin) : 409
7.
KK tidak tamat SD :
236
8.
KK tamat SD- SMP :
1396
9.
KK tamt SLTA :
280
10.
KK tamat AK/PT :
73
11.
KK mendapat Kredit
Mikro : 58
12.
KK tidak dapat kredit
mikro : 1927
·
JUMLAH RUMAH TANGGA : 1737
·
JUMLAH KEPALA KELUARGA : 1985
II. JUMLAH JIWA DALAM
KELUARGA
1.
Laki-laki :
3330
2.
Perempuan :
3384
3.
Jumlah wanita usia
subur/ WUS ( 15-49 th) : 1970
III. JUMLAH KEMATIAN 1
TAHUN TERAKHIR
1.
Ibu hamil / malahirkan : -
2.
Bayi < 1 tahun :
-
IV.
JUMLAH ANGGOTA KELUARGA MENURUT KELOMPOK UMUR
1.
Bayi < 1 tahun
mengikuti posyandu : 106
2.
Bayi < 1 tahun tidak
mengikuti posyandu : -
3.
Balita 1- <5 tahun
mengikuti posyandu : 462
4.
Balita 1-<5 tahun
tidak mengikuti posyandu : 26
5.
Umur 5-6 tahun :
183
6.
Umur 7-12 tahun :
-
a.
Umur 7 – 12 th
laki-laki sekolah : 462
b.
Umur 7 – 12 th
perempuan sekolah : 414
c.
Umur 7 – 12 th
laki-laki tidak sekolah : 13
d.
Umur 7 – 12 th
perempuan tidak sekolah : 9
7.
Umur 13 – 15 tahun
e.
Umur 13 – 15 laki-laki
sekolah : 219
a.
Umur 13 – 15 perempuan
sekolah : 211
b.
Umur 13 – 15 perempuan
tdk sekolah : 24
c.
Umur 13 – 15 perempuan
tdk sekolah : 9
8.
Umur 16 – 21 tahun : 595
9.
Umur 22 – 59 tahun :
3563
C.
Kesehatan
Untuk sarana kesehatan di Desa Bojognsawah :
1.
Puskesmas : -
2.
Pustu /BP : 1
Buah
3.
Dokter Praktik : 1 Orang
4.
Posyandu : 10
Buah
5.
Tenaga Medis/Bidan :
1 Orang
6.
Jumlah Kader : 50 Orang
7.
Dukun Beranak : 8 orang
Ø
Pasangan Usia Subur (PUS)
1.
PUS umur < 20 tahun : 105
2.
PUS umur 20-29 tahun : 362
3.
PUS umur 30-49 tahun : 760
Ø
Peserta KB
1.
Peserta KB Pemerintah : 543
2.
Peserta KB Swasta :
327
3.
Peserta KB Implant yang di cabut tahun
ini : 17
Ø
Bukan Peserta KB
1.
Hamil :
62
2.
Ingin Anak Segera :
85
3.
Ingin Anak ditinda : 95
4.
Tidak Ingin Anak Lagi : 115
Ø
Tahapan Keluarga Sejahtera
1.
Keluarga Pra Sejahtera :
a.
Alasan Ekonomi : -
b.
Bukan Alasan Ekonomi : -
2.
Keluarga Sejahtera I : 682
a.
Alasan Ekonomi : -
b.
Bukan Alasan Ekonomi : -
3.
Keluarga Sejahtera II : 975
4.
Keluarga Sejahtera III : 83
5.
Keluarga Sejahtera III Ples : 5
D.
Perekonomian
i.
Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu
penunjang pembangunan Desa Bojongsawah sektor yang Mendominasi perekonomian
yakni sektor pertanian sebesar 37% , pengrajin 19% , home industri sebesar 19%, sektor jasa 12% dan lainnya 15%.
Sehingga laju pertumbuhan ekonomi di Desa Bojongsawah lainnya terhitung 6.00%.
dan untuk pertanian Desa Bojongsawah dapat dilihat pada table dibawah ini:
No
|
Sektor
|
Laju
pertumbuhan pertahun
|
Keterangan
|
1
|
Pertanian
|
37 %
|
|
2
|
Pengrajin
|
19 %
|
|
3
|
Home industry
|
19 %
|
|
4
|
Jasa
|
12 %
|
|
5
|
Lainnya
|
15 %
|
|
Jumlah
|
100
%
|
|
Table
3. perekonomian
ii.
Pola
Penggunaan Tanah
Pertanahan yang ada di desa Bojongsawah
merupakan lahan pertanian, perikanan, dan perkebunan.
No
|
Sektor
|
Persentase Penggunaan
Tanah
|
Keterangan
|
1
|
Pertanian
|
56
%
|
|
2
|
Perikanan
|
15
%
|
|
3
|
Perkebunan
|
24
%
|
|
4
|
Lainnya
|
5
%
|
|
Jumlah
|
100
|
|
Table
4. Pola Penggunaan Tanah
iii.
Pemilikan
Tanah
Di Desa Bojongsawah selain pertanian
juga terdapat jenis usaha peternakan, akan tetapi tidak menjadikan jenis usaha
yang menjadi utama/unggulan, karena seperti yang tertera dalam tabel berikut :
No
|
Sektor
|
Persentase Penggunaan
Tanah
|
Keterangan
|
1
|
Kambing
|
25
%
|
|
2
|
Kelinci
|
20
%
|
|
3
|
Ayam
|
35
%
|
|
4
|
Bebek
|
15
%
|
|
5
|
Lainnya
|
5 %
|
|
Jumlah
|
100
|
|
Table
5. Pemilikan Tanah
iv.
Sistem
Usaha Tani di Desa
Untuk meningkatkan perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat desa maka didesa Bojongsawah terbentuklah lembaga
usaha yang di kelola oleh masyarakat petani seperti adanya LKM, Kelompok Usaha
Kecil (Home Industri) Poktan, dan Gapoktan.
E.
Pendidikan
Pendidikan
adalah salah satu sarana untuk mendidik dan mentarnsfer ilmu pengetahuan kepada
anak didik, guna memperoleh ilmu pengetahuan yang menghadapi kehidupan dimasa
yang akan datang. Dengan mempunyai ilmu pengetahuan kita akan menjalankan
kehidupan dimasa yang akan datang dengan benar dan insya allah mendapatkan
ridho dari Allah SWT.
1.
Sarana Pendidikan Desa
Bojongsawah :
·
Taman Kanak-Kanak : 2 Buah
·
Sekolah Dasar : 2 Buah
·
Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) : 1 Buah
·
Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas (SLTA) : 1 Buah
·
Madrasah Diniyah : 7 Buah
2.
Jumlah Pengajar
·
Kepala Sekolah (PNS) : 2 Orang
·
Guru (PNS) : 32 Orang
·
Guru Honorer : 50 Orang
F.
Sarana dan Prasarana
Dalam rangka meningkatkan
pembangunan desa dan sumber daya manusia (SDM) guna meningkatkan kemandirian
masyarakat sesuai dengan hasil musyawarah maka perlu adanya sarana dan
prasarana yang memadai.
No
|
Jenis
potensi Umum
|
Jumlah/Volume
|
Satuan
|
Ket
|
1
|
Gang
Jalan Desa dan Kabupaten
|
24
|
Km
|
|
2
|
MCK
|
15
|
Unit
|
|
3
|
Bendungan
|
10
|
Unit
|
|
4
|
Saluran
Air
|
50
|
Km
|
|
5
|
TPT
|
25
|
Km
|
|
6
|
Gorong-gorong
|
10
|
Unit
|
|
7
|
Mesjid
|
17
|
Unit
|
|
8
|
Majlis
Ta’lim
|
14
|
Unit
|
|
9
|
Madrasah
Diniyah
|
7
|
Unit
|
|
10
|
Sekolah
Formal
|
5
|
Unit
|
|
11
|
Pemakaman
|
20
|
Hektar
|
|
12
|
Bak
Sampah
|
13
|
Unit
|
|
13
|
Poskamling
|
13
|
Buah
|
|
14
|
Jembatan
|
5
|
Unit
|
|
15
|
Sungai
|
4
|
Km
|
|
16
|
Posyandu
|
10
|
Buah
|
|
17
|
Paud
|
7
|
Unit
|
|
18
|
TPA
|
6
|
Unit
|
|
19
|
RA
|
1
|
Unit
|
|
G.
Data Anggota Keluarga
Laki-laki
:
3.330
Perempuan
:
3.384
Jumlah
Penduduk Miskin :
2.452 Orang
Jumlah
Kepal Keluarga (KK) : 2.018
Jumlah
IH : 88 Orang
Jumlah
A0 : 150 Orang
Jumlah
A1 : 678 Orang
Jumlah
A2 : 878 Orang
Jumlah
A3 : 455 Orang
Bekerja :
2987
Tidak
bekerja :
3727
Belum
Sekolah :
690
Masih
Sekolah :
818
Tidak
Tamat SD :
287
Tamat
SD :
2632
Masih
Sekolah SLTP :
447
Tamat
SLTP :
655
Masih
Sekolah SLTA :
369
Tamat
SLTA :
625
Masih
Sekolah AK/PT :
43
Tamat
AK/PT :
124
S2
:
9
S3
:
5
Tidak
Pernah Sekolah :
10
Jumlah
TKI :
324
Rata-rata
Usia Perkawinan :
20 Tahun
Negara
Tujuan :
·
Arab Saudi :
284
·
Kuwait :
12
·
Qatar :
4
·
Yordania :
8
·
Malaysia :
16
H.
Organisasi
dan Lembaga Kemasyarakatan
Organisasi dan lembaga kemasyarakatan
yang ada di Desa Bojongsawah kecamatan Ciambar tersusun rapi yang dasar
penyelenggaraan organisasi pemerintahan Desa Bojongsawah telah mengeluarkan
peraturan Desa Nomor : 01/PEMDES/2013 tentang RJPMDES tahun 2010-2019 dalam
RJPMDES tersebut di tetapkan : VISI dan MISI Desa Bojongsawah yaitu :
·
Visi
Pemerintahan Desa Bojongsawah yaitu :
“Dengan
Kebersamaan Kita Bangun Desa Bojongsawah Menuju Masyarakat Produktif Maju dan
Sejahtera”
·
Misi
Pemerintahan Desa Bojongsawah yaitu :
Meningkatkan Kualitas Smber Daya
Masyarakat Desa Bojongsawah yang Berdaya Guna
1)
Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Bersih dan Berkemampuan Memajukan Masyarakat
2)
Membangun Perekonomian
yang Tangguh, Berbasis Potensi Lokal, dan Berwawasan Lingkungan.
Pemerintah
desa adalah pemerintahan yang memiliki kewenangan mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat. Pemerintah desa di pimpin oleh seorang kepala desa yang
secara taktis operasional dan teknis administratif bertanggung jawab langsung
kepada BPD dan memberitahukan pertanggung jawaban tersebut kepada Bupati
melalui Camat.
Struktur
Organisasi Pemerintahan Desa :
·
Kepala Desa :
Abun Bunyamin
·
Sekretaris Desa : E. Iqbal Nasrun Amirullah,
S.Pd.I
·
Kaur Pemerintahan : Irmansyah
·
Kaur Ekbang :
H. Asep Saepul Fatah
·
Kaur Kesra :
Dedi Sukardi
·
Kaur Trantib :
Dedi Muhtadi
·
Bendahara :
Neneng Nurhasanah, S.Pd.I
Nama Kepala Dususn
·
Dusun Bojongsawah : Mamur Permana
·
Dusun Cipari : Dedi Suherman
·
Dusun Pamoyanan : Awang Ruswandi
·
Dusun Awilega : Sajuri
DAFTAR
RW DAN RT SEWILAYAH DESA BOJONGSAWAH
PERIODE
TAHUN 2007/2014
NO
|
NAMA KAMPUNG
|
RW
|
KETUA RW
|
RT
|
KETUA RT
|
1
|
Bojongsawah
|
01
|
Miftahudin
|
01
|
M.
Gojali
|
02
|
H.
Ajang
|
||||
03
|
M.
U’ang Burhan
|
||||
04
|
H.
Soheh Iskandar
|
||||
05
|
Ma’mur
Muhidin
|
||||
06
|
Palahudin,
S.Ag
|
||||
2
|
Lembursitu
|
02
|
Eden
Munawar
|
01
|
Dudin
|
02
|
Pipin
|
||||
3
|
Tanjungsari
dan Tegal
Jambu
|
03
|
Nana.
S
|
01
|
Dundan Mukodas
|
02
|
Sutaji
|
||||
03
|
Dadang
Rodibillah
|
||||
04
|
Paridudin
|
||||
4
|
Bencoy
dan Gintung
|
04
|
Drs.
Deden. ZM
|
01
|
Asep Kosasih
|
02
|
Ujang Ruslan
|
||||
03
|
Nanang
|
||||
04
|
Jaenudin
|
||||
5
|
Pangapuandan
Ciburahol
|
05
|
E. Satibi
|
01
|
Abdul Hanan
|
02
|
Saepullah
|
||||
03
|
Ma’mur
|
||||
6
|
Cipari
|
06
|
Mujib
Achyadi
|
01
|
Ahmad Egy
|
02
|
H. Dade Abd. K
|
||||
03
|
Hasbullah
|
||||
04
|
H. Ahyadi
|
||||
7
|
Babakan
Cirumput
|
07
|
Solihin
|
01
|
Parman
|
02
|
Dandan
|
||||
8
|
Pamoyanan
|
08
|
H.
Maman Sulaeman
|
01
|
Aang AZ
|
02
|
Udin
|
||||
03
|
Unang
|
||||
04
|
Ajay
Atmawijaya
|
||||
9
|
Babakan
Pamoyanan
|
09
|
Aep
Saepudin, S.Ag
|
01
|
Herman
|
02
|
Arif
|
||||
03
|
Usman Sayuti
|
||||
10
|
Awilega
dan Citangkalak
|
10
|
Ucep
Pahrudin
|
01
|
Dede Taimudin
|
02
|
Holiludin
|
||||
03
|
Udin
|
||||
04
|
Iwan
|
||||
05
|
Uloh
|
||||
11
|
Ciseupan
|
11
|
Dede
Hidayat
|
01
|
M. Asem
|
02
|
Abad Badrudin
|
||||
03
|
M. Uti Sayuti
|
||||
12
|
Lemburhuma
dan Munjul
|
12
|
Achmad
Suhanda
|
01
|
Jenal Arifin
|
02
|
Usup
|
||||
03
|
Ma’rif
|
||||
04
|
Suhendar
|
||||
05
|
Acun
|
||||
13
|
Babakan
Khoer dan
Babakan
Kandang
|
13
|
Utay
|
01
|
Mamat/Otoy
|
02
|
Pepe
|
||||
03
|
Ato
|
Keterangan :
JML : RT = 48
RW = 13
REKAPITULASI
No
|
Nama
Dusun
|
JML
KK
|
Jumlah
Penduduk
|
Jumlah
|
Ket
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|||||
1
|
Bojongsawah
|
389
|
721
|
773
|
1494
|
15 RT 4 RW
|
2
|
Cipari
|
444
|
800
|
851
|
1651
|
11 RT 3 RW
|
3
|
Pamoyanan
|
381
|
762
|
723
|
1485
|
9 RT 3 RW
|
4
|
Awilega
|
439
|
864
|
819
|
1683
|
13 RT 3 RW
|
Jumlah
|
1653
|
3187
|
3166
|
6353
|
48
RT 13 RW
|
Data
Sarana Infrastruktur Perdesaan
a.
Sarana Jalan
·
Desa
·
Kabupaten
·
Provinsi
b.
Sarana Pendidikan
·
SD/MI
·
SMP/MTS
·
SMU/MAN
c.
Sarana Ekonomi
·
Pasar
·
Toko
·
Warung
d.
Sarana Sosial/Budaya
·
Mesjid
·
Mushola
·
Majlis Ta’lim
·
Balai Pertemuan
e.
Sarana Olah Raga
·
Sepak Bola
·
Bola Volly
·
Bulu Tangkis
f.
Sarana Kesehatan
·
Posyandu
·
Poskesdes
·
Rumah Singgah Bersih
·
Pustu
|
Ada / 5 km / rusak berat
Ada / 6 km / rusak berat
Ada / 3 km / rusak berat
Ada / SD 2 buah / MI 1 buah
Ada / MTS 1 buah
Ada / 1 buah / swasta
Tidak ada
Ada / 7 buah
Ada / 80 buah / mikro
Ada / 18 buah
Ada / 10 buah
Ada / 18 buah
Ada / 6 buah
Ada / 2 buah
Ada / 2 buah
Ada / 8 buah
Ada / 10 buah
Ada / 1 buah
Ada
Ada
|
I.
Analisa
Situasi Umum Wilayah Desa
Desa Bojongsawah adalah
desa yang cukup besar diantara desa yang ada di kecamatan kebonpedes. Desa
Bojongsawah berdiri sejak tahun 1940 sampai dengan sekarang desa Bojongsawah
sudah dipimpin oleh 15 orang terbaik putra daerah melalui proses demokrasi.
BAB
III
INVENTARISASI MASALAH DI DESA LOKASI
Desa : Bojongsawah Kecamatan
: Kebon Pedes
No
|
Bidang
|
Masalah
|
Potensi Penunjang
|
Keterangan
|
1
|
PKBM
|
·
Kurangnya sosialisasi
dari pihak PKBM
·
Faktor ekonomi
masyarakat
·
Administrasi PKBM
belum tertata rapi
·
Faktor transfortasi
|
·
Kerjasama dengan
majlis ta’lim, posyandu, remaja mesjid, lembaga pendidikan untuk
mensosialisasikan PKBM
·
Koordinasi dengan
pihak PKBM untuk meringankan biaya tersebut
·
Mengadakan pelatihan
administrasi
·
Lokasi pembelajaran
|
·
Koordinasi dengan
pihak terkait :
Pengelola PKBM, tokoh ulama, tokoh masyarakat, RT,
RW, lembaga pendidikan, aparat desa
|
2
|
Pendidikan
|
·
Kurangnya kesadaran
terhadap pentingnya pendidikan
·
Faktor ekonomi
|
·
Mensosialisasikan
pentingnya pendidikan baik formal maupun non formal
·
Banyaknya
bantuan-bantuan baik pemerintah daerah dan pusat
|
|
3
|
Keagamaan
|
·
Kurangnya kesadaran
terhadap pentingnya ilmu agama
·
Kurangnya peran orang
tua terhadap anaknya
|
·
Masjid
·
Pondok Pesantren
·
Tokoh ‘Ulama
·
Remaja Mesjid
·
Majelis Ta’lim
|
|
4
|
Sosial – Ekonomi Masyarakat
|
·
Kurangnya kesadaran
budaya gotong royong
·
Ke-pemuda-an
·
Kurangnya
keterampilan ibu rumah tangga
|
·
Tokoh Masyarakat
·
Remaja Mesjid
|
|
Kebon
Pedes, 2014
Dosen Pembimbing, Pejabat
Desa,
Peserta KKN/
Ketua
Kelompok
_______________ _______________ __________________
BAB
IV
PROGRAM
KERJA DAN PELAKSANAANNYA
Pada kegiatan
KKN Tematik STAI Al-Masthuriyah tahun 2014 ini program kerja yang dibuat antara
lain :
1. Bidang PKBM
Desa : Bojongsawah Kecamatan : Kebon Pedes
No
|
Bidang
|
Program Kegiatan
|
Rincian Kegiatan
|
Tujuan
|
Waktu Pelaksanaan
|
1
|
PKBM
|
·
Meningkatkan kualitas
dan kuantitas program PKBM
|
·
Mengadakan diklat
tutor dan pengelola
·
Sosialisasi PKBM
·
Rekrutmen peserta
PKBM
·
Pemetaan penduduk
dalam hal pendidikan
|
·
Untuk meningkatkan
daya pengelolaan PKBM
·
Menginformasikan PKBM
·
Untuk mengetahui
jumlah yang akan masuk PKBM
|
Selama KKN
|
2
|
Pendidikan
|
·
Penyadaran
|
·
Sosialisasi
pentingnya pendidikan
·
Sosialisasi bahayanya
pergaulan bebas
·
Pengajaran di sekolah
PAUD dan MD
·
Pemetaan administrasi
perpustakaan
|
·
Untuk meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya pendidikan
·
Menyelamatkan
generasi muda
|
16-18 September 2014
|
3
|
Keagamaan
|
·
Memakmurkan Mesjid
|
·
Menghadiri pengajian,
menyusun muadzin dan gema shalawat
·
Mengukuhkan remaja
mesjid
|
·
Meramaikan masjid
·
Menghidupkan peran
pemuda dalam keagamaan
|
Selama di lokasi KKN
|
4
|
Sosial
– Ekonomi
|
·
Gotong royong
·
Keterampilan
·
Ke-pemuda-an
|
·
Mengadakan JUMSIH
·
Pelatihan
ke-organisasi-an
·
Keterampilan
·
Membuat nama-nama
gang mesjid jami
·
Membantu pelaksanaan
program KKB dan POSYANDU
·
Membuat administrasi
data RW
|
·
Menyadarkan
masyarakat pentingnya gotong royong dan kebersihan
·
Menyadarkan pemuda
pentingnya sebuah organisasi
·
Meningkatkan
keterampilan generasi muda
|
|
Kebon
Pedes, 2014
Dosen Pembimbing, Pejabat
Desa,
Peserta KKN/
Ketua
Kelompok
_______________ _______________ ______________
BAB
V
FAKTOR
PENUNJANG DAN PENGHAMBAT
A. Faktor Penunjang
Pada pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik STAI Al-Masthuriyah ada beberapa faktor penunjang dalam
proses kegiatan program kerja kami dari masing-masing bidang. Adapun faktor
pendukung program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami yaitu sebagai berikut
:
1.
PKBM :
v Kerjasama
dengan majlis ta’lim, posyandu, remaja mesjid, lembaga pendidikan untuk
mensosialisasikan PKBM
v Koordinasi
dengan pihak PKBM untuk meringankan biaya tersebut
v Mengadakan
pelatihan administrasi
v Lokasi
pembelajaran
2.
Pendidikan :
v Kerjasama
dengan majlis ta’lim, posyandu, remaja mesjid, lembaga pendidikan untuk
mensosialisasikan pentingnya pendidikan baik formal maupun non formal
v Banyaknya
bantuan-bantuan baik pemerintah daerah dan pusat
3.
Keagamaan :
v Masjid
v Pondok
Pesantren
v Tokoh
‘Ulama
v Remaja
Mesjid
v Majelis
Ta’lim
4.
Sosial Ekonomi
Kemasyarakatan
v Tokoh
Masyarakat
v Remaja
Mesjid
B. Faktor Penghambat
Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik STAI Al-Masthuriyah bukan hanya faktor pendukung saja akan
tetapi kami juga menemukan kendala atau faktor penghambat. Namun hal tersebut
tidak membuat semangat kerja kami menurun, bahkan semangat kami makin kuat
untuk mencapai kesuksesan. Adapun faktor penghambat dari masing-masing bidang
kami yaitu sebagai berikut :
1.
PKBM :
v Kurang adanya
koordinasi antara pihak PKBM dengan aparat desa dan masyarakat
v Masalah biaya yang
mahal
v Lokasi pembelajaran
yang jauh
v Alat transfortasi
2.
Pendidikan :
v masyarakat yang
kurang respon terhadap pendidikan
v Masih banyak peserta
didik yang kurang disiplin
v Administrasi sekolah
yang belum rapi
v Keadaan perpustakaan
yang belum tertata rapi
v Kurangnya kesadaran
pihak sekolah mengenai perpustakaan
3.
Keagamaan :
v Waktu pengajian yang
bersamaan
v Jarak tempuh ke
lokasi yang lumayan jauh
4.
Sosial Ekonomi
Masyarakat :
v Kurangnya kesadaran
budaya gotong royong
v Tingkat
keterampilannya masih minim
v Karang taruna yang
tidak aktif
BAB
VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
kami menguraikan dari mulai Bab I sampai Bab V, bahwa kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Tematik STAI Al-Masthuriyah, telah menyelesaikan program kerja
dengan kemampuan yang kami miliki. Alhamdulillah PKBM yang ada di Desa
Bojongsawah masih berjalan sebagaimana mestinya, walaupun masih ada
permasalahan di dalamnya. Maka kami tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
Program kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang berlokasi di Desa Bojong Sawah berjalan dengan baik dan
lancar, meskipun menemukan berbagai masalah yang sifatnya internal maupun eksternal.
2.
Terselenggaranya
program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bukti nyata dari dukungan dan
keaktifan para aparatur desa, tokoh agama, tokoh masyarakat setempat dalam
menanggapi program kerja kami selama berada di lokasi KKN.
3.
Kehadiran peserta KKN
di desa Bojong Sawah merupakan kebanggan tersendiri bagi masyarakat, karena
merasa bangga daerahnya menjadi wahana edukasi para kaum akademik dalam
menjalankan konsep Tridarma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat
dalam mengentaskan permasalahan desa terutama dalam segi kesetaraan pendidikan.
4.
Pada Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) Al-Mansyuriah yang ada di Desa Bojongsawah dalam
proses pembelajarnya masih aktif, akan tetapi ada permasalahan mengenai biaya
yang mahal, dan kurang koordinasi dengan aparat desa dan masyarakat, sehingga
minat masyarakat berkurang untuk mengikuti PKBM yang ada di Desa Bojongsawah.
5.
Dalam bidang keagamaan
khususnya kerorganisasian remaja mesjid masih terbilang minim keadaan seperti
ini di barengi pula dengan kurang aktifnya para DKM mesjid yang berada di desa
Bojong Sawah sehingga para remaja yang berada di sekitar mesjidpun kurang
mendapat perhatian dari para tokoh agama.
6.
Kurang adanya
koordinasi anatar pihak desa dengan masyarakat, dan kedekatannya pun sangat
minim, sehingga masyarakat kurang perhatian dari desa itu sendiri.
7.
Mengenai tingkat
pendidikan di Desa Bojongsawah sudah cukup baik, akan tetapi dari segi
administrasi masih minim.
B. Saran
Dalam
proses kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik STAI Al-Masthuriyah yang
bertempat di Desa Bojongsawah ini, kami mendapatkan banyak hal yang sangat
bermanfaat baik itu dari pengalaman dan pengetahuannya. Kegiatan yang kami
lakukan selama 40 hari tentu pasti ada kekurangan dan kelebihan yang kami
temukan. Melihat dari kekurangan yang ada maka kami memberikan saran-saran demi
kesuksesan dan kemajuan desa Bojongsawah kedepannya. Yaitu :
1.
Lebih di tingkatkan
lagi semangat belajarnya bagi peserta PKBM, agar mendapatkan hasil yang
memuaskan.
2.
Dari pihak PKBM agar
memberikan keringanan biaya kegiatan belajar kesataraan kepada peserta untuk
membantu peserta yang kurang mampu dan demi kemajuan masyarakat Desa
Bojongsawah.
3.
Di harapkan kepada pihak PKBM agar terjalin
koordinasi dengan aparat desa dan masyarakat.
4.
Hendaknya orang tua
lebih berperan aktif dalam mendidik dan membimbing anak-anaknya baik dari ilmu
agama dan ilmu pengetahuannya.
5.
Lebih di tingkatkan
lagi pembinaan peserta KKN baik dari mulai pembekalan pra-KKN sampai kegiatan
KKN selesai.
6.
Agar kelompok KKN terus
terjaga kekompakannya, maka hendaknya suvervisor membina, mengontrol serta
meningkatkan kunjungannya ke lokasi dan memberi saran-saran sehingga menjadikan
motivasi bagi peserta KKN sendiri.
7.
Diharapkan kepada BPKKN
agar di tingkatkan lagi perhatian dan pembinaannya terhadap peserta KKN baik
secara moril maupun materil.
Mudah-mudahan
saran-saran dari kami memberikan manfaat dan motivasi untuk semua pihak yang
terkait demi keberhasilan bersama.
Demikian
laporan ini kami susun berdasarkan program kerja yang kami susun. Alhmadulillah
kami telah melaksanakan sesuai dengan kemampuan yang ada selama kami berada di
lokasi KKN.
Semoga
perjuangan dan pengorbanan kami senantiasa mendapat ridho dari Allah SWT.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
No comments:
Post a Comment