Friday, February 27, 2015

Bolehkah mengangkat seorang pemimpin dari Yahudi dan Nasrani ?

ISLAMTOLERAN.COM- Berkaitan dengan kampanye hitam pilpres yang menyatakan bahwa capres Jokowi non islam, beberapa kompasianer menuliskan surat Al Maidah ayat 51 yang berbunyi :
'‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim" ( Qs: almaidah: 51)
ayat tersebut dijadikan sebagai pedoman bahwa orang Yahudi dan Nasrani tidak dapat dijadikan pemimpin publik.
Apakah "‘janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain’ berarti ‘’Ambillah orang muslim menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain’?
Apakah seorang beragama islam yang melakukan ketidakadilan, kezaliman, atau korupsi layak menjadi pemimpin baik sebagai menteri atau ketua parpol bernuansa agama islam? Tentu juga bukan demikian tafsirannya.
Jika ada ayat yang berbunyi ‘bacalah’, bukan berarti cukup hanya membaca tetapi juga harus dapat menafsirkan apa yang dimaksud dalam bacaannya dan mengamalkan.
‘Janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain’ penekanan tafsirannya bukan kepada orang Yahudi, Nasrani, atau Muslim tetapi kepada ‘sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain’ atau yang berbuat tidak adil atau zalim.
Penekanan tafsirannya adalah ambilah pemimpin yang adil, jangan mengambil pemimpin yang bertindak tidak adil atau zalim.
Bahkan ulama islam Imam Ibnu Taimiyyah berkata dalam kitab Al-Hisbah;

الله ينصر الدولة العادلة وإن كانت كافرة ، ولا ينصر الدولة الظالمة وإن كانت مؤمنة

Maksudnya;
"Allah SWT membantu negara yang adil, walau  negara itu kafir. Dan tidak membantu negara yang zalim, walau negara itu negara orang mukmin" [Al-hisbah : 4]

Semoga pasangan capres cawapres terpilih yang dapat membentuk kabinet yang dapat memimpin dan menjalankan pemerintahan secara adil dan tidak zalim serta membawa kebaikan bersama.

No comments:

Post a Comment

SURAT LAMARAN KERJA

Sukabumi . 17 Februari 2017 Perihal : Lamaran Kerja Lam     : - KepadaYth : Bapak/ibu Bagian Personalia/HRD PT.  ANGIN RI...