Bhinneka Tunggal Ika adalah salah satu pengetahuan dasar kita semua. Menurut kita, apakah itu hanya sekedar “Pengetahuan” atau “Pengetahuan yang perlu diamalkan” ?.
Rasanya spanduk di depan Kejaksaan Negeri di Sukabumi : “SAATNYA UTAMAKAN KEJUJURAN” perlu kita tarik ke dalam ruangan ini guna menyertai kita dalam membicarakan tentang toleransi. Tentunya, kejujuran yang kita harapkan adalah kejujuran terhadap diri sendiri, kejujuran terhadap sesame, dan lebih-lebih kejujuran terhadap YANG MAHA MENGETAHUI. Mengapa ?
1. Indonesia telah lama mengembangkan 3 konsep toleransi; yakni : “Toleransi intern umat beragama, toleransi antar umat beragama, dan toleransi antara umat beragama dengan Pemerintah”.
2. Koentjaraningrat (1982 : 345) mengatakan bahwa : “Ada 4 agenda pokok yang menjadi masalah bagi integrasi nasional, yakni : (1) mempersatukan aneka warna suku bangsa (2) masalah hubungan antara umat beragama (3) masalah hubungan mayoritas dan minoritas, dan (4) integrasi kebudayaan-kebudayaan daerah”.
3. Haedar Nashir (1997 : 87) mengatakan bahwa : “Kemajemukan dalam masyarakat Indonesia itu merupakan kekayaan budaya nasional yang membanggakan. Tetapi, dalam kemajemukan itu sendiri seringkali tumbuh potensi-potensi konflik, karena factor-faktor kondisional dan structural yang bersifat actual dalam perkembangan masyarakat. Di antara salah satu kenyataan yang tumbuh menyertai suasana integrasi dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk, ialah munculnya konflik antar pemeluk agama”.
4. Ahmad Syafi’I Ma’arif (1985 : 101) mengatakan bahwa : “Islam menerima hakekat pluralisme agama dan budaya di tanah air. Karena itulah sikap yang harus dikembangkan bukan sikap’monopoli’ kebenaran, melainkan sikap menghargai dan menghormati. Keterbukaan adalah watak dari sebuah peradaban yang baik”
5. Abd. Madjid (200 : 34) mengatakan bahwa :” Dalam kemajemukan perlu dibangun Etika Kehidupan Umat Beragama. Adapun yang dimaksud dengan etika kehidupann umat beragama adalah kesatuan cara pandang dan perbuatan yang dilandasi oleh ajaran dasar dari keyakinan agama yang berbeda-beda yang didukung oleh rasa saling menghormati dan saling menghargai”.
6. M. Quraish Shihab (2000 : 432) dalam satu tulisannya di Lentera Hati berjudul : “Isa AS dan Muhammad SAW Bergandengan Tangan”, karena keduanya memiliki sabda yang sama :
a. Isa AS : Aku datang membebaskan bumi
b. Muhammad SAW : Aku Rahmat bagi seluruh alam”.
7. H. Abdul Kadir Makarim (Ketua MUI Prov. NTT) dalam Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1426 H. bertemakan : “KITONG SAMUA BASUDARA”.
ITULAH ANTARA LAIN KOMENTAR DAN KONSEP YANG MUNCUL KARENA ADANYA KEADAAN RIIL DI LAPANGAN !
Bagaimana konsep dan komentar Islam Tentang Toleransi?
1. Islam hadir dengan Missi RAHMATAN LIL ALAMIIN selama ia dating sebagai petunjuk, pembimbing dan pembeda, bukan sebaliknya.
2. Islam mendahulukan Akhlaqul Karimah dari yang lainnya.
3. Islam datang menugaskan pemeluknya untuk berdakwah, bukan memaksa dan bukan meneror.
4. Islam sangat mengakui kemajemukan, dan dalam menghadapi kemajemukan itu Islam memiliki konsep yang jelas; yakni LAKUM DIINUKUM WALIYADIN dan LANA A’MAALUNA WALAKUM A’MALUKUM
Blog ini kumpulan dari tugas-tugas Mahasiswa Hukum, Pendidikan, Ekonomi dan Komunikasi. Berisi dari Makalah, Opini dan Tugas Akhir
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SURAT LAMARAN KERJA
Sukabumi . 17 Februari 2017 Perihal : Lamaran Kerja Lam : - KepadaYth : Bapak/ibu Bagian Personalia/HRD PT. ANGIN RI...
-
YAYASAN SINAR SUKABUMI Nama Lembaga : YAYASAN SINAR SUKABUMI Alamat : Jl...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena tajdid, sebenarnya telah terjadi jauh sebelum Islam lahir dan akan terus berlangs...
No comments:
Post a Comment